Ketahanan Pangan: Urban Farming etc, Dalam Spektrum Bela Negara
Nasionalisme dalam nuansa demokrasi adalah tidak mudah diterapkan. Satu sisi cinta tanah air selalu identik dengan mempertahankan, namun di sisi lain demokrasi menuntut dinamisasi berkelanjutan warganya dalam berbangsa-negara. Untuk itu membela negara dalam tataran demokrasi dibutuhkan satu dinamika dalam berpandangan luas, hati terbuka dan selalu menyesuaikan diri dengan kondisi jaman.
Sedikit cerita, 2 minggu lalu kami berkunjung ke sebuah kampung kecil di tengah kota Bandung, Cibarani namanya. Bantaran sungai Cikapundung pemukiman padat dengan masyarakat yang optimis mengembangkan potensi wilayahnya. Seperti mana kampung-kampung lainnya yang kita kenal di seluruh dunia, kampung Cibarani memiliki harapan tinggi untuk maju dan berkembang. Penuh kepercayaan diri.
Atau mungkin sekedar nongkrong dengan berbagai kalangan berbeda profesi untuk berbagi pengalaman. Sambil minum ngopi di pinggir sungai cantik tentunya.
Memiliki kecintaan penuh dengan pengharapan menjaga survivalitas negaranya. Adapun berbicara ketahanan nasional, aspek-aspek sub-ordinasi seperti: ketahanan ekonomi, ketahanan budaya, ketahanan sosial, ketahanan manusia, ketahanan lingkungan dan ketahanan pangan (Barry Buzan, 1981) dapat diperankan dalam sebuah struktur unit terkecil yang disebut desa. Kampung Cibarani sedang mengupayakan mekanisme tersebut. Contohnya, bisa dikatakan ketahanan pangan (food security) dalam unit program ‘urban farming’ yang banyak dilakukan di beberapa kota ternama dunia, sedang mulai diupayakan oleh mereka.
Yang dilakukan oleh kementerian Pertahanan di era Ryamizard Ryakudu serta Prabowo Subianto. Dengan agenda utama masyarakat sebagai penggerak utama di setiap unit terkecil. Terutama komunitas Desa atau komunitas urban yang berlahan terbatas. Mengapa bela negara (dalam konsepsi general disebut sebagai ketahanan nasional) tidak selalu identik dengan angkat senjata atau pertempuran militer? Dalam studi strategis ketahanan nasional, elemen keamanan (national security) terbagi atas keamanan tradisional (traditional security) dan keamanan non-tradisional (non-traditional security). Ruang non-tradisional diisi beberapa aspek bela negara nir-militer. Di mana negara membutuhkan prasyarat tersebut dengan melibatkan peran komunitas masyarakat.
Namun, berbicara ketahanan nasional tidak lepas dari hubungan antar negara. Di peringkat ini, desa dalam komunikasi digital telah terlibat di sebuah skema globalisme. Gerakan universal yang sifatnya trans-nasional. Berbagi pengetahuan dengan desa-desa di berbagai belahan dunia, berjejaring dengan sesama komunitas, bicara budaya yang berbeda, hingga saling memahami teknologi pangan yang sederhana. Lebih unik lagi, ada kearifan lokal dalam pengembangan kegiatan bertani di setiap negara yang dapat dipelajari.
Sekilas gerakan ini sederhana, namun ia menjadi jawaban ketika dunia dikangkangi oleh sebutan globalisme neo-liberal. Kita sebut saja, ini sebuah mekanisme bela negara universalis dalam melawan dikte globalisasi. Memaknai kembali glo-kalisasi.
-T-
Ahad, 30.8.2020
Kami menjadikan masyarakat lokal sebagai salah satu pemegang peranan penting dalam pengembangan program penataan lingkungan maupun pengembangan pariwisata, karena masyarakat lebih mengetahui permasalahan-permasalahannya dan dengan Focused Group Discussion untuk mencapai solusi bagi permasalahan mereka.
Pendekatan ini dilakukan dan dilaksanakan agar masyarakat dapat menggali potensi dirinya dan berani bertindak memperbaiki kualitas hidupnya. Pelatihan perencanaan partisipatif bagi masyarakat lokal dengan pendekatan RT harapannya agar menjadikan mereka sebagai kader lokal dan adanya perubahan pola pikir masyarakat melalui pendekatan pembangunan yang ramah lingkungan.
Salah satu program yang kami buat adalah Urban Farming (Buruan SAE dan Weekly Organic Market), program ini dilaksanakan dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat dan stakeholders yang diharapkan dapat dilakukan secara sustainable dengan mengusung model tematik yang diharapkan dapat dijadikan suatu pilot project kegiatan pelestarian lingkungan lainnya yang dikombinasikan dengan pemberdayaan masyarakat.